a person holding a smartphone with the candle chart of bitcoin

Banyak pedagang mata uang kripto yang mengalami kerugian karena salah memprediksi pergerakan harga kripto. Padahal, salah satu kunci sukses dalam trading kripto adalah dengan memahami teknik analisis teknikal. Teknik ini merupakan alat penting yang dapat membantu Anda memprediksi pergerakan harga kripto dan mengambil keputusan investasi yang tepat.

Namun, menguasai teknik analisis teknikal tidaklah mudah. Banyak pedagang yang merasa kesulitan dalam memahami indikator teknikal dan grafik kripto. Bahkan, menurut survei yang dilakukan oleh Cryptocurrency Exchange Kraken, sekitar 44% pedagang kripto yang disurvei menganggap bahwa analisis teknikal sangat sulit dipahami.

Maka dari itu, dalam artikel ini, kami akan mengungkap trik-trik yang dapat membantu Anda menguasai teknik analisis teknikal dan memprediksi pergerakan harga kripto yang akurat. Dengan memahami teknik analisis teknikal yang tepat, Anda dapat mengambil keputusan investasi yang lebih baik dan menghindari kerugian.

Mengenali Pola Grafik

Salah satu teknik analisis teknikal yang paling penting adalah mengenali pola grafik. Pola grafik dapat membantu Anda memprediksi pergerakan harga kripto berdasarkan pola-pola yang terbentuk pada grafik. Beberapa pola grafik yang sering terjadi pada kripto adalah pola segitiga, pola double top dan bottom, serta pola head and shoulders. Dalam mengenali pola grafik, Anda perlu memperhatikan tinggi rendahnya harga, volume perdagangan, dan waktu terbentuknya pola.

Pengenalan pola grafik adalah salah satu teknik analisis teknikal yang penting untuk memprediksi pergerakan harga kripto. Pola grafik dapat memberikan sinyal tentang kemungkinan arah pergerakan harga kripto di masa depan. Beberapa pola grafik yang sering terjadi pada kripto antara lain pola segitiga, pola double top dan bottom, serta pola head and shoulders.

Pola Segitiga

Ketika harga kripto membentuk range harga yang semakin sempit, pola segitiga dapat terbentuk dengan adanya dua garis trendline yang saling mendekati. Pola segitiga ini dapat berbentuk segitiga simetris, segitiga naik, atau segitiga turun. Ketika harga kripto menembus salah satu garis trendline, biasanya harga kripto akan bergerak dengan kuat dalam arah tertentu.

Berikut adalah contoh pola segitiga pada grafik kripto Ethereum (ETH) dalam periode 1 bulan:

Ascending Triangle

Dalam contoh di atas, harga ETH bergerak dalam pola segitiga naik yang ditandai oleh dua garis trendline biru dan hijau. Ketika harga ETH berhasil menembus garis trendline biru pada level resistance, harga kripto terus naik dengan kuat.

Pola Double Top dan Bottom

Ketika harga kripto gagal menembus level resistance dua kali, pola double top terbentuk, sedangkan pola double bottom terbentuk ketika harga kripto gagal menembus level support dua kali. Pola-pola ini dapat memberikan sinyal bahwa harga kripto akan berbalik arah setelah mencapai level resistance atau support.

Berikut adalah contoh pola double top pada grafik kripto Bitcoin (BTC) dalam periode 1 bulan:

Dalam contoh di atas, harga BTC mencapai level resistance pada sekitar $50,000 dua kali dan gagal menembusnya. Setelah itu, harga BTC turun dengan kuat dan membentuk pola bearish.

Pola Head and Shoulders

Dalam pola head and shoulders, terdapat tiga puncak harga yang terbentuk di mana puncak pertama dan ketiga lebih rendah daripada puncak kedua. Pola ini memberikan sinyal bahwa harga kripto akan berbalik arah setelah mencapai puncak kedua.

Berikut adalah contoh pola head and shoulders pada grafik kripto Ripple (XRP) dalam periode 1 bulan:

Pola head and shoulders

Dalam contoh di atas, harga XRP membentuk pola head and shoulders yang ditandai dengan tiga puncak harga yang semakin rendah. Setelah mencapai puncak kedua, harga XRP turun dengan kuat dan membentuk pola bearish.

Memahami Level Support dan Resistance

Level support dan resistance adalah dua level kunci yang sangat penting dalam analisis teknikal. Level support adalah level harga di mana tekanan jual berkurang dan harga kripto cenderung naik setelah mencapai level tersebut. Sedangkan level resistance adalah level harga di mana tekanan beli berkurang dan harga kripto cenderung turun setelah mencapai level tersebut. Kedua level ini sering digunakan sebagai patokan untuk menentukan titik entry dan exit dalam trading kripto.

Gambar di bawah ini adalah contoh level support dan resistance pada grafik kripto Bitcoin (BTC) dalam periode 1 bulan.

Dalam grafik di atas, level support ditandai dengan garis biru, sementara level resistance ditandai dengan garis merah. Dapat dilihat bahwa harga BTC cenderung naik setelah mencapai level support dan cenderung turun setelah mencapai level resistance. Dalam trading kripto, Anda dapat memanfaatkan level support dan resistance untuk menentukan titik entry dan exit yang tepat.

Misalnya, pada gambar di atas, apabila harga BTC mencapai level support pada sekitar $42,000, Anda dapat mempertimbangkan untuk membeli BTC karena harga cenderung naik setelah mencapai level support. Sebaliknya, jika harga BTC mencapai level resistance pada sekitar $55,000, Anda dapat mempertimbangkan untuk menjual BTC karena harga cenderung turun setelah mencapai level resistance.

Dalam memahami level support dan resistance, Anda juga perlu memperhatikan faktor-faktor lain seperti volume perdagangan dan pola grafik yang terbentuk. Semakin banyak volume perdagangan pada level support atau resistance, semakin kuat level tersebut. Sedangkan pola grafik seperti double top atau head and shoulders juga dapat menjadi sinyal bahwa harga akan berbalik arah setelah mencapai level support atau resistance.

Dalam mengaplikasikan level support dan resistance dalam trading kripto, pastikan Anda selalu memperhatikan pergerakan harga terbaru dan selalu melakukan analisis teknikal secara teliti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *