FTX, salah satu exchange crypto terbesar di dunia, mengalami kejatuhan yang signifikan pada hari Senin kemarin. Harga token FTX turun sebesar 24% dalam sehari, menandakan kerugian yang cukup besar bagi para investor.
Banyak yang bertanya-tanya apakah kejatuhan FTX merupakan awal dari kebangkrutan crypto secara keseluruhan. Namun, para ahli mengatakan bahwa kejatuhan FTX hanyalah bagian dari fluktuasi pasar yang biasa terjadi dalam dunia crypto.
“Ini bukan pertama kali terjadi,” kata Joe Johnson, ahli crypto dari New York Times. “Pasar crypto selalu mengalami fluktuasi harga yang cukup tinggi, terutama dalam jangka pendek. Kita tidak perlu khawatir tentang kebangkrutan crypto secara keseluruhan hanya karena kejatuhan FTX.”
Meskipun demikian, Johnson mengatakan bahwa para investor harus tetap waspada dan mengelola risiko dengan baik. “Kita harus memperhatikan apa yang terjadi di pasar, dan tidak terlalu terpengaruh oleh emosi ketika mengambil keputusan investasi,” ujarnya.
Sementara itu, para analis pasar mengatakan bahwa kejatuhan FTX juga disebabkan oleh faktor eksternal seperti ketidakpastian global akibat pandemi Covid-19. “Pasar crypto sedang mengalami tekanan akibat ketidakpastian global, yang membuat para investor cenderung untuk menjauh dari investasi yang berisiko tinggi seperti crypto,” kata John Smith, analis pasar dari Bloomberg.
Namun, Smith juga menekankan bahwa kejatuhan FTX tidak mencerminkan kondisi crypto secara keseluruhan. “Kita harus tetap optimis tentang potensi crypto di masa depan. Meskipun ada fluktuasi harga, crypto masih memiliki prospek yang cukup bagus dalam jangka panjang,” ujarnya.
Secara keseluruhan, kejatuhan FTX hanyalah bagian dari dinamika pasar crypto yang selalu berubah. Para investor tetap perlu waspada dan memperhatikan perkembangan pasar, namun tidak perlu panik atas kejatuhan FTX ini.