Fluktuasi harga saham adalah kondisi naik turunnya harga saham. Kondisi ini sering kali membuat para investor bingung kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham. Tetapi, naik turunnya harga saham pasti memiliki faktor-faktor atau penyebab yang harus diketahui para investor agar mereka tidak perlu terlalu khawatir.
Kondisi Fundamental Perusahaan
Fundamental perusahaan adalah faktor utama penyebab fluktuasi harga saham. Perusahaan dengan fundamental yang baik akan menyebabkan harga sahamnya naik. Sebaliknya, perusahaan dengan fundamental yang buruk akan menyebabkan harga sahamnya turun. Maka dari itu fundamental perusahaan harus tetap diperhatikan.
Proyeksi Kinerja Perusahaan pada Masa Mendatang
Kinerja perusahaan seperti DPR (dividend payout ratio), EPS (earnings per share), tingkat rasio utang, PBV (price book value), dan tingkat laba perusahaan biasanya dijadikan acuan bagi para investor atau untuk melakukan analisa fundamental perusahaan. Perusahaan dengan DPR yang lebih besar biasanya lebih disukai investor karena akan memberikan dampak yang baik. EPS yang tinggi juga memancing para investor untuk membeli saham tersebut sehingga harga saham akan semakin tinggi. Sselain itu, tingkat rasio utang dan PBV juga memberi dampak terhadap harga saham. Perusahaan dengan tingkat rasio utang yang tinggi adalah perusahaan yang sedang berkembang. Perusahaan tersebut biasanya akan sibuk mencari investor yang ingin memberikan dana. Tetapi perusahaan tersebut tetap diincar oleh para investor karena akan memberikan dampak baik apabila hasil analisanya baik,
Manipulasi Pasar
Kegiatan manipulasi pasar ini biasanya hanya dilakukan oleh investor yang sudah memiliki banyak pengalaman dengan menggunakan media massa untuk memanipulasi dengan tujuan menaikkan atau menurunkan harga saham. Namun faktor ini tidak bertahan lama karena faktor fundamental akan lebih berpengaruh.
Fluktuasi Kurs Rupiah ke Mata Uang Asing
Menguat atau melemahnya kurs rupiah ke mata uang asing sering menjadi faktor penyebab naik turunnya harga saham. Fluktuasi kurs bisa berdampak baik atau buruk ke perusahaan yang memiliki urusan keuangan yang menggunakan mata uang asing dan perusahaan yang bergerak di bidang ekspor impor.
Kebijakan Pemerintah
Fluktuasi harga saham bisa disebabkan oleh kebijakan pemerintah seperti kebijakan ekspor impor, kebijakan perseroan, kebijakan utang, kebijakan penanaman modal asing, dan yang lainnya. Kebijakan-kebijakan tersebut akan membuat kenaikan harga saham jika kebijakannya berdampak positif. jika berdampak buruk maka akan membuat penuruna harga saham.
Kepanikan
Berita-berita negatif yang tersebar di media massa dan dibaca oleh para investor akan menimbulkan kepanikan sehingga investor akan memiliki pikiran untuk melepas sahamnya tanpa memikirkan harga karena takut jika dibiarkan terlalu lama harga sahamnya akan semakin turun. Situasi ini akan mengakibatkan harga saham menurun karena tekanan jual.