Apa itu Cryptocurrency?

Cryptocurrency

Cryptocurrency bentuk mata uang baru yang menawarkan keuntungan tetapi menimbulkan risiko. Ratusan dari mereka telah tumbuh, dengan nama-nama keren seperti Primecoin, Dash, dan Verge. Mereka telah mengembangkan pengikut yang paham tekhnologi, nilai mereka berfluktuasi dengan liar.

Beberapa orang mengatakan potongan kode komputer misterius ini suatu hari nanti akan menggantikan uang seperti yang kita ketahui. Apa sebenarnya Cryptocurrency ini dan apa yang membuat orang berpikir bahwa ini berharga? Untuk menjawab pertanyaan ini, pertama-tama mari kita lihat bagaimana uang berevolusi.

Penggunaan Uang

Uang berfungsi sebagai penyimpanan nilai, alat tukar barang dan jasa, dan unit akun yang mengukur nilai. Sebelum adanya uang, manusia bertukar barang dan jasa secara langsung. Ketika masyarakat tumbuh lebih kompleks, uang komoditas mulai di kembangkan. Mulai dari tembaga, perak dan emas.

Beberapa negara bagian memperkenalkan uang fiat. Awal pembentukan uang fiat tidak diterima secara luas. Karena orang orang tidak percaya, penerbit akan menghormati komitmennya untuk menebus uang. Pemerintah tergoda untuk mencetak lebih banyak uang untuk membeli barang atau menaikan upah, yang memicu inflasi. Bank sentral modern berupaya menjaga stabilitas harga dengan mengatur pasokan uang atas nama pemerintah.

Benefits, risks

Bitcoin, diperkenalkan pada tahun 2009 oleh seorang programmer menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto. Pada April 2018, ada lebih dari 1.500 cryptocurrency. Mata uang Bitcoin, Ether, dan Ripple lah yang paling banyak digunakan.

Terlepas dari hype, cryptocurrency masih belum memenuhi fungsi dasar uang sebagai penyimpan nilai, alat tukar, dan unit akun. Karena nilainya sangat tidak stabil. Penerimaan terbatas untuk pembayaran membatasi penggunaannya sebagai alat tukar. Berbeda dengan uang fiat, biaya memproduksi cryptocurrency itu tinggi.

Cryptocurrency dan teknologi yang mendasarinya menawarkan manfaat tetapi juga membawa risiko. Teknologi buku besar terdistribusi dapat mengurangi biaya transfer internasional, termasuk pengiriman uang, dan mendorong inklusi keuangan.

Teknologi tersebut dapat memberikan manfaat di luar sistem keuangan. Misalnya, dapat digunakan untuk menyimpan catatan penting dengan aman, seperti riwayat medis dan akta tanah. Cryptocurrency juga pada akhirnya dapat menghadirkan tantangan bagi bank sentral jika mereka memengaruhi kontrol atas jumlah uang beredar dan karenanya pelaksanaan kebijakan moneter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *