Apa itu Trade Signal?

Trade signal adalah pemicu tindakan, baik untuk membeli atau menjual sekuritas atau aset lain, yang dihasilkan oleh analisis. Analisis tersebut dapat dihasilkan oleh manusia menggunakan indikator teknis, atau dapat dihasilkan menggunakan algoritme matematika berdasarkan aksi pasar, kemungkinan dikombinasikan dengan faktor pasar lain seperti indikator ekonomi.

Trade signal

Trade signal dapat menggunakan berbagai input dari beberapa disiplin ilmu. Biasanya, analisis teknis adalah komponen utama, tetapi analisis fundamental, analisis kuantitatif, dan ekonomi juga dapat menjadi input, serta ukuran sentimen dan bahkan sinyal dari sistem sinyal perdagangan lainnya. Tujuannya adalah memberi investor dan pedagang metode mekanis, tanpa emosi, untuk membeli atau menjual sekuritas atau aset lainnya.

Selain pemicu beli dan jual yang sederhana, trade signal juga dapat digunakan untuk memodifikasi portofolio dengan menentukan kapan saat yang tepat untuk membeli lebih banyak dari satu sektor tertentu, seperti teknologi, dan memperingan sektor lain, seperti kebutuhan pokok konsumen. Pedagang obligasi, sementara itu, dapat memiliki sinyal untuk menyesuaikan durasi portofolionya dengan menjual satu jatuh tempo dan membeli jatuh tempo yang berbeda. Terakhir, ini juga dapat membantu alokasi kelas aset, seperti memindahkan uang di antara saham, obligasi, dan emas.

Tidak ada batasan seberapa kompleks sinyal perdagangan. Namun, pedagang cenderung membuat semuanya tetap sederhana dengan hanya menggunakan sedikit input. Untuk tujuan praktis, jauh lebih mudah untuk mengelola generator sinyal sederhana dan mengujinya secara berkala untuk melihat komponen apa yang perlu disesuaikan atau diganti.

Terlalu banyak input akan menimbulkan kompleksitas yang membutuhkan lebih banyak waktu daripada yang ditawarkan trader. Dan karena pasar berubah seiring waktu, seringkali dengan kecepatan tinggi, strategi kompleks dapat dianggap usang bahkan sebelum pengujian selesai.

Membuat Trade signal

  • Technical pattern breakout or break down. Ini dapat mencakup triangle, rectangle, head-and-shoulder, dan trendlines.
  • Moving average cross. Sebagian besar investor mengamati moving average 50 dan 200 hari tetapi ada banyak investor lain yang umum digunakan. Inputnya bisa ketika aktivitas trading melintasi di atas atau di bawah rata-rata. Atau bisa juga ketika dua rata-rata saling bersilangan.
  • Volume surge. Volume tinggi yang tidak biasa sering kali menjadi pendahulu untuk pergerakan baru di pasar. Di pasar berjangka, open interest juga bisa digunakan.
  • Suku bunga. Perubahan harga sering kali menunjukkan perubahan dalam pasar saham dan komoditas.
  • Volatility. Ada banyak cara untuk mengukur volatilitas dan, seperti indikator lainnya, volatilitas tertinggi atau terendah dapat memicu perubahan pasar.
  • Siklus. Semua jenis pasar cenderung surut dan mengalir dari waktu ke waktu, meskipun berada dalam tren stabil atau dalam kondisi non-tren. Salah satu siklus yang lebih dikenal luas adalah siklus musiman untuk saham — jual di bulan Mei dan menghilang — yang dapat membantu menentukan apakah sebuah strategi beroperasi pada paruh tahun yang kuat atau lemah.
  • Sentimen ekstrem. Digunakan sebagai indikator pelawan, bullish yang berlebihan menurut survei atau aktivitas perdagangan aktual dapat menunjukkan puncak pasar. Sebaliknya, penurunan yang berlebihan dapat menyebabkan dasar pasar.
  • Penilaian. Penilaian yang terlalu tinggi dibandingkan dengan pasar, sektor, atau ukuran khusus saham dapat menyebabkan sinyal jual.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *