Weighted Moving Average (WMA)

Weighted Moving Average (WMA) adalah indikator teknis yang menentukan arah tren. Ini menghasilkan sinyal trading dengan memberikan bobot yang lebih besar ke titik data terbaru dan lebih sedikit bobot ke titik data masa lalu. Titik data biasanya harga penutupan aset. Ini adalah langkah lebih jauh dan lebih akurat daripada simple moving average (SMA), yang menentukan pergerakan pasar dengan menetapkan bobot yang identik untuk semua angka dalam kumpulan data yang diberikan.

WMA pada dasarnya menghitung rata-rata nilai input yang diberikan selama periode waktu tertentu dengan memberikan bobot yang lebih besar pada data yang lebih baru. Ini dilakukan dengan mengalikan faktor pembobotan dengan harga setiap bar dalam set tertentu dan kemudian menjumlahkan nilai yang dihasilkan. Ini kemudian digunakan untuk memuluskan rangkaian data untuk membantu menyaring kebisingan pasar dan memudahkan trader untuk mengidentifikasi tren data.

Misalnya, ketika harga bergerak menuju atau melewati garis WMA pada grafik, itu bisa menandakan bahwa penurunan harga dalam jangka pendek sudah dekat. Oleh karena itu trader harus keluar dari perdagangan. Namun, jika harga turun dekat atau tepat di bawah garis WMA, itu bisa berarti harga akan segera naik. Oleh karena itu, ini adalah waktu yang tepat untuk memasuki perdagangan.

Weighted Moving Average (WMA)

Cara Menghitung Weighted Moving Average (WMA)

Menghitung Cara Menghitung Weighted Moving Average (WMA) melibatkan pengambilan titik data terbaru dan menetapkan pembobotan yang lebih besar dibandingkan dengan titik data sebelumnya. Jika dijumlahkan, nilai total bobot harus sama dengan 100% atau 1.

Seperti disebutkan sebelumnya, perhitungan rata-rata bergerak tertimbang berbeda dari rata-rata bergerak sederhana, di mana semua titik data diberi bobot yang sama. Untuk menghitung SMA, Anda cukup menjumlahkan semua titik data dalam periode tertentu dan kemudian membagi nilainya dengan jumlah periode. Di sisi lain, WMA mempertimbangkan pentingnya setiap titik data, yang tercermin dalam ‘bobot’ yang diberikan padanya.

Untuk alasan ini, WMA lebih deskriptif dan akhirnya lebih rinci daripada SMA. Selain itu, lebih responsif terhadap aksi harga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *