MACD Stochastic

MACD Indikator yang Wajib Ada di setiap Chart Anda

Moving Average Convergence Divergence atau MACD adalah varian dari perhitungan harga rata-rata (moving average). MACD menghitung perpotongan antara harga rata-rata harga eksponen 12 hari dan 26 hari terakhir. Bisa dilihat dalam gambar berikut.

MACD adalah
MACD: Lingkaran di bawah menunjukkan perpotongan

Perpotongan garis bisa dijadikan salah satu indikator untuk transaksi. Entah dalam posisi beli atau jual. Garis biru menunjukkan harga rata-rata eksponensial 12 hari terakhir, sementara garis merah menunjukkan harga rata-rata 26 hari terakhir. Jika garis biru memotong naik garis merah, maka itu sinyal harga akan menguat/ada kenaikan harga. Dan sebaliknya.

Dalam grafik MACD, selain perpotongan, juga ditunjukkan grafik batang yang menunjukkan kekuatan atau pelemahan harga. Grafik batang (dalam gambar di atas berwarna merah dan hijau), menunjukkan jumlah jarak antara garis merah dengan garis biru. Jika jarak menjauh dengan garis hijau di atas, maka itu sinyal harga menguat. Begitu juga sebaliknya.

Kelemahan MACD

Beberapa kelemahan MACD adalah:

  1. Tidak menunjukkan pembalikan arah (reversal). Meskipun terjadi perpotongan, harga tidak berbalik alias tetap terus melanjutkan trend sebelumnya.
  2. False Positive, artinya sering memunculkan sinyal perpotongan yang tidak sesuai dengan harga sebenarnya. Misal, perpotongan turun tapi harga naik.

Kelebihan MACD

Selain MACD mudah dibaca, sinyalnya menunjukkan seberapa kuat trend berlangsung. Jika histogram (grafik batang) menunjukkan penguatan dalam satuan yang besar, maka bisa diprediksikan trend tetap berlanjut. Dan jika terjadi pembalikan, sebagian besar terjadi pelan-pelan sehingga kita bisa lebih siap menghadapi pembalikan trend.

Jangan gunakan MACD sebagai satu-satunya sinyal, tapi gunakan sebagai salah satu sinyal wajib yang membantu Anda memprediksi pergerakan harga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *