Apa itu ARA Dan ARB Dalam Saham?

ARA adalah kepanjangan dari Auto Reject Atas, sedangkan ARB adalah kepanjangan dari Auto Reject Bawah. Keduanya mendefinisikan batas pergerakan tertentu bagi saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek.

Tujuan dari auto rejection ini cukup penting dilakukan yaitu menciptakan pasar saham dan efek lain terkait menjaga harga atau nilai suatu saham. Hal ini dilakukan pada saat terjadi kenaikan dan penurunan nilai saham yang tidak wajar atau melampaui nilai dasar serta nilai rata-rata saham pada masing-masing sektor.

ARA Dan ARB

BEI menetapkan AR dengan maksud agar transaksi yang terjadi di Bursa Efek benar-benar berlangsung menurut mekanisme pasar yang teratur. Artinya, pihak Bursa Efek tidak menginginkan adanya harga saham yang turun terlalu dalam, yang menyebabkan para pelaku pasar rugi terlalu besar.

Jika harga saham memiliki kenaikan yang mencapai batas auto reject, maka menggunakan ARA. Sedangkan untuk harga saham yang mengalami penurunan mencapai batas auto reject, dikenal dengan istilah ARB.

Kapan Saham Menyentuh Titik ARA?Terdapat saat-saat tertentu ketika saham biasanya mencapai ARA di Bursa Efek Indonesia. Saat-saat itu adalah:

  1. Penawaran Publik Perdana (Initial Public Offering/IPO).
  2. Rilisnya Laporan Keuangan dan Annual Report. Dengan catatan, hasilnya memuaskan alias laba.
  3. Rilisnya berita menggembirakan seputar akuisisi, ekspansi dan proyek baru
  4. Pada saat Cum Date, untuk mendapatkan hak atas corporate action suatu emiten.

ARA Dan ARB Ketika Saham IPO

Untuk batas Auto Reject saham IPO (penawaran publik perdana), perlu diketahui beberapa hal:

  • Ditentukan khusus Auto Reject saham IPO diperbolehkan 50% di hari pertama. 
  • Kebanyakan saham IPO memang ARA, tetapi ada kecenderungan apabila saham BUMN IPO maka ada yang malah nyaris ARB (Auto Reject Bawah) di hari pertama, seperti saat IPO PPRE.
  • Tersentuhnya batas ARA atau ARB menunjukkan minat masyarakat pada suatu saham dalam satu hari.
  • IPO yang sukses adalah IPO yang ARA. Bandar pada saham IPO bertugas sejak periode Book Building.

Keberadaan sistem ARA dan ARB pada waktu tertentu, pastinya menjadi perhatian lebih khususnya bagi seorang trader yang menetapkan jangka waktu pendek. Walau tidak begitu mempengaruhi saham jangka panjang, investor saham tetap harus memerhatikan situasi pasar yang memberikan tanda terjadinya ARA dan ARB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *