Buy the dips adalah membeli aset setelah harganya turun. Keyakinan di sini adalah bahwa harga baru yang lebih rendah mewakili sebuah tawar-menawar karena “penurunan” hanyalah blip jangka pendek dan aset, seiring waktu, kemungkinan besar akan bangkit kembali dan meningkat nilainya.
Buy the dips adalah frasa umum yang didengar investor dan trader setelah harga aset turun dalam jangka pendek. Setelah harga aset turun dari level yang lebih tinggi, beberapa pedagang dan investor memandang ini sebagai waktu yang menguntungkan untuk membeli atau menambah posisi yang ada. Konsep buy dips didasarkan pada teori gelombang harga. Ketika seorang investor membeli aset setelah jatuh, mereka membeli dengan harga yang lebih rendah, berharap mendapat untung jika pasar rebound.
Membeli saat harga turun memiliki beberapa konteks dan peluang berbeda untuk menghasilkan keuntungan, tergantung pada situasinya. Beberapa pedagang mengatakan mereka “buy the dips” jika aset turun dalam tren naik jangka panjang. Mereka berharap tren naik akan berlanjut setelah penurunan.
Yang lain menggunakan frasa ketika tidak ada tren naik sekuler, tetapi mereka percaya tren naik dapat terjadi di masa depan. Oleh karena itu, mereka membeli saat harga turun untuk mendapatkan keuntungan dari beberapa potensi kenaikan harga di masa depan.
Jika seorang investor sudah lama dan membeli pada saat penurunan, mereka melakukan rata-rata turun (average down). Strategi investasi yang melibatkan pembelian saham tambahan setelah harga turun lebih jauh, menghasilkan harga rata-rata bersih yang lebih rendah. Namun, jika pembelian saat dip tidak melihat kenaikan, maka hanya akan menambah kerugian.
Strategi Buy The Dips
Seperti semua strategi trading, membeli saat harga turun tidak menjamin keuntungan. Aset bisa turun karena berbagai alasan, termasuk perubahan pada nilai dasarnya. Hanya karena harganya lebih murah dari sebelumnya tidak berarti aset tersebut mewakili nilai yang baik.
Masalahnya adalah bahwa investor rata-rata memiliki sedikit kemampuan untuk membedakan antara penurunan harga sementara dan sinyal peringatan bahwa harga akan turun jauh lebih rendah. Meskipun mungkin ada nilai intrinsik yang tersembunyi, membeli saham tambahan hanya untuk menurunkan biaya kepemilikan rata-rata mungkin bukan alasan yang baik untuk meningkatkan persentase portofolio investor. Para pendukung teknik ini memandang rata-rata sebagai pendekatan hemat biaya untuk akumulasi kekayaan; lawan melihatnya sebagai resep bencana.