Apa Arti Volume Dalam Cryptocurrency?

Ketika trader cryptocurrency berbicara tentang volume, itu berarti jumlah token atau kontrak yang aktif dalam jangka waktu tertentu, misalnya selama satu jam atau satu hari.

Bagi online trader, volume perdagangan merupakan sumber informasi yang penting, karena analisis volume membuka perspektif lebih lanjut tentang pergerakan harga, selain pengamatan harga yang murni.

Indikator Volume dalam Perdagangan Kripto

Dalam trading, volume mengukur tingkat aktivitas pelaku pasar dengan mengumpulkan jumlah unit atau kontrak cryptocurrency (seperti BitMEX dll) yang aktif dalam suatu periode. Untuk setiap perdagangan, jumlah sekuritas atau kontrak yang diperdagangkan dicatat dan kemudian dimasukkan ke dalam grafik volume.

Volume tercatat sebagai bagan batang di bagian bawah – batang vertikal merah dan hijau. Grafik 1 jam Bitcoin yang sebagaimana terlihat pada gambar di sini menunjukkan serangkaian tren naik dan turun dalam pergerakan menyamping secara umum. Sangat mudah untuk melihat bagaimana tren naik berayun ke atas di bawah peningkatan volume, menandai tertinggi lokal baru. Hal yang sama berlaku untuk tren turun, yang mencapai posisi terendah lokal baru di bawah volume tinggi.

Volume Cryptocurrency

Segera setelah harga menyentuh tanda grafik tertentu, aktivitas perdagangan pelaku pasar meningkat dengan kuat. Banteng dan beruang berjuang untuk terobosan atau pertahanan tingkat harga terget merupakan tanda grafik yang penting. Karena jika harga tidak bisa melewati tanda tersebut, berarti muncul tanda pembalikan.

Pola

Pola harga volume ini dapat terlihat di banyak grafik. Oleh karena itu, aturan praktis di antara para pedagang adalah: volume harus meningkat ke arah tren yang ada.

Jadi, dalam tren naik, batang volume harus lebih besar saat harga naik daripada saat harga turun.

Dalam tren turun, kebalikannya adalah benar: penurunan harga beserta dengan volume yang lebih besar daripada kenaikan harga.

Jika volume harus meningkat bersama dengan tren, ini berarti penurunan volume mengindikasikan adanya pembalikan.

Ini berarti: Jika harga dalam tren naik mencapai titik tertinggi baru sementara volume secara bersamaan tidak menandai harga tertinggi lokal. Maka ada tren yang lemah dan perubahan tren dapat terjadi.

Oleh karena itu, tren turun yang lemah akan terjadi jika harga mencapai titik terendah baru tetapi volumenya tidak menandai titik tertinggi lokal. Dari perspektif analisis volume, ada tren yang lemah dalam kedua kasus.

Dengan demikian, analisis volume mampu memberi sinyal stabilitas dan kelemahan sebuah tren.

1 Komentar

  1. Thanks for sharing the wonderful information that you have shared with us. We were looking for this kind of information for the past few days ago. but this one is the correct one for me. I hope you will publish more content on cryptocurrency community soon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *