True Strength Index (TSI)

True Strength Index (TSI) adalah osilator momentum teknis yang digunakan untuk mengidentifikasi tren dan pembalikan. Indikator mungkin berguna untuk menentukan kondisi overbought dan oversold, menunjukkan potensi perubahan arah tren melalui persilangan garis tengah atau garis sinyal, dan peringatan kelemahan tren melalui divergensi.

Cara Menghitung True Strength Index (TSI)

Keterampilan utama yang diperlukan dalam menghitung TSI adalah kemampuan menghitung EMA.

  1. Catat perubahan harga dan perubahan harga absolut untuk menghitung EMA untuk kedua nilai ini.
  2. Hitung perubahan harga EMA 25 periode dan perubahan harga absolut EMA 25 periode.
  3. Luruskan kedua EMA ini dengan menerapkan EMA 13 periode pada masing-masing EMA.
  4. Hitung nilai TSI dengan memasukkan perubahan harga yang sekarang dihaluskan ganda dan perubahan harga mutlak yang dihaluskan ganda ke dalam rumus TSI.

Apa yang Diberitahu True Strength Index (TSI) kepada Anda?

True Strength Index (TSI) terutama digunakan untuk mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold pada harga aset, divergensi spot, mengidentifikasi arah tren dan perubahan melalui garis tengah, dan menyoroti momentum harga jangka pendek dengan persilangan garis sinyal.

Karena TSI didasarkan pada pergerakan harga, level oversold dan overbought akan bervariasi menurut aset yang diperdagangkan. Beberapa saham mungkin mencapai +30 dan -30 sebelum cenderung melihat pembalikan harga, sementara yang lain mungkin berbalik mendekati +20 dan -20.

Tandai level TSI ekstrim, pada aset yang diperdagangkan, untuk melihat di mana posisi jenuh beli dan jenuh jual. Menjadi oversold tidak selalu berarti sudah waktunya untuk membeli, dan ketika suatu aset overbought, itu tidak berarti sudah waktunya untuk menjual. Pedagang biasanya akan memperhatikan sinyal lain untuk memicu keputusan perdagangan. Misalnya, mereka mungkin menunggu harga atau TSI mulai turun sebelum menjual di wilayah overbought. Atau, mereka mungkin menunggu persilangan garis sinyal.

True Strength Index (TSI)

Sinyal Line Crossover

TSI memiliki garis sinyal, yang biasanya merupakan EMA tujuh hingga 12 periode dari garis TSI. Persilangan garis sinyal terjadi ketika garis TSI melintasi garis sinyal. Ketika TSI melintasi di atas garis sinyal dari bawah, itu mungkin menjamin posisi beli. Ketika TSI melintasi di bawah garis sinyal dari atas, itu mungkin menjamin penjualan atau short selling.

Sinyal line crossover sering terjadi, jadi sebaiknya digunakan hanya dalam hubungannya dengan sinyal lain dari TSI. Misalnya, sinyal beli mungkin disukai saat TSI berada di atas garis tengah (di atas nol). Atau sinyal jual mungkin disukai saat TSI berada di wilayah overbought.

Breakouts and Divergence

Trader dapat menggunakan level support dan resistance yang dibuat oleh TSI untuk mengidentifikasi breakout dan pergeseran momentum harga. Misalnya, jika indikator menembus di bawah garis tren, harga mungkin akan melanjutkan penjualan.

Divergensi adalah alat lain yang disediakan TSI. Jika harga suatu aset bergerak lebih tinggi sementara TSI turun, itu disebut divergensi bearish dan bisa mengakibatkan pergerakan harga turun. Sebaliknya, jika TSI naik sementara harga turun, itu bisa menandakan harga yang lebih tinggi yang akan datang. Ini disebut divergensi bullish.

Divergence adalah sinyal waktu yang buruk, sehingga hanya boleh digunakan bersama dengan sinyal lain yang dihasilkan oleh TSI atau indikator teknis lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *