Pola double bottom adalah formasi charting analisis teknis klasik yang mewakili perubahan besar dalam tren dan pembalikan momentum dari pergerakan turun sebelumnya dalam perdagangan pasar. Ini menggambarkan penurunan keamanan atau indeks, rebound, penurunan lainnya ke level yang sama atau serupa dengan penurunan awal, dan akhirnya rebound lainnya (yang mungkin menjadi tren naik baru). Pola double bottom terlihat seperti huruf “W.” Titik terendah yang disentuh dua kali sekarang dianggap sebagai level support yang signifikan. Sementara kedua titik terendah tersebut bertahan, sisi atas memiliki potensi baru.
Dalam hal target keuntungan, pembacaan pola yang konservatif menunjukkan bahwa target harga pergerakan minimum sama dengan jarak antara dua titik terendah dan titik tertinggi menengah. Target yang lebih agresif adalah menggandakan jarak antara dua posisi terendah dan menengah.
Apa yang Diberitahukan oleh Double Bottom kepada Anda?
Dalam analisis teknis pasar keuangan, double bottom signifikan karena menunjukkan tingkat dukungan rendah atau kuat yang penting telah dicapai setelah pergerakan turun. Sementara double bottom low tetap ada, pergerakan harga cenderung menunjukkan retracement yang lebih tinggi dan mungkin menunjukkan awal dari uptrend baru.
Dengan cara yang sama, penurunan di bawah titik terendah double bottom pada periode berikutnya menunjukkan tren turun berlanjut dan bears telah menegaskan kembali keunggulannya.
Seperti banyak pola grafik, pola double bottom paling cocok untuk menganalisis pandangan pasar jangka menengah hingga jangka panjang.
Karena alasan di atas, lebih baik menggunakan grafik harga data harian atau mingguan saat menganalisis pasar untuk pola khusus ini.
Pola double bottom selalu mengikuti tren turun besar atau kecil dalam sekuritas tertentu, dan menandakan pembalikan dan awal dari potensi tren naik. Pola tersebut harus divalidasi oleh perubahan fundamental pasar untuk sekuritas itu sendiri (misalnya, pendapatan yang lebih baik), serta sektor yang dimiliki oleh sekuritas tersebut, dan pasar secara umum. Fundamental harus mencerminkan karakteristik pembalikan yang akan datang dalam kondisi pasar. Juga, volume harus dipantau secara ketat selama pembentukan pola. Lonjakan volume biasanya terjadi selama dua pergerakan harga naik dalam pola tersebut. Lonjakan volume ini merupakan indikasi kuat dari tekanan harga ke atas dan berfungsi sebagai konfirmasi lebih lanjut dari pola double bottom yang sebenarnya.
Setelah harga penutupan berada di rebound kedua dan mendekati tertinggi dari rebound pertama dari pola tersebut (dengan kata lain, di tengah “W”), peningkatan volume yang nyata digabungkan dengan fundamental yang mengindikasikan kondisi pasar kondusif. ke pembalikan. Posisi long harus diambil pada penutupan harian di atas level harga tertinggi rebound pertama, dengan stop loss pada pola terendah kedua. Tujuan pergerakan minimum yang diukur untuk pola tersebut adalah jarak dari dua titik terendah ke titik tinggi menengah di tengah pola. Interpretasi pola yang lebih agresif menyarankan target pada dua kali jarak antara terendah dan menengah tinggi.