Klinger Oscillator

Klinger Oscillator adalah indikator yang dikembangkan oleh Stephen Klinger untuk menentukan tren aliran uang jangka panjang sambil tetap cukup sensitif untuk mendeteksi fluktuasi jangka pendek. Indikator membandingkan volume yang mengalir melalui sekuritas dengan pergerakan harga sekuritas dan kemudian mengubah hasilnya menjadi oscillator. Klinger Oscillator menunjukkan perbedaan antara dua moving average yang didasarkan pada lebih dari harga. Pedagang memperhatikan divergensi pada indikator untuk memberi sinyal potensi pembalikan harga. Seperti oscillator lainnya, garis sinyal dapat ditambahkan untuk memberikan sinyal perdagangan tambahan.

Pedagang akan menggunakan alat seperti tren line, moving average, dan indikator lainnya untuk mengonfirmasi sinyal perdagangan. Selain itu, pedagang dapat menggunakan osilator dalam hubungannya dengan pola grafik, seperti saluran harga atau segitiga, sebagai cara untuk mengkonfirmasi breakout atau breakdown. Persilangan sering terjadi, seperti halnya divergensi, jadi indikator ini paling baik digunakan bersama dengan metode perdagangan teknis lainnya.

Interpretasi untuk Price Direction

Klinger Oscillator cukup rumit untuk dihitung, tetapi didasarkan pada gagasan volume gaya, yang memperhitungkan volume, tren (positif atau negatif), dan suhu (berdasarkan banyak masukan dan pernyataan jika/maka). Dengan menggunakan data ini, osilator dibuat dengan melihat perbedaan antara dua rata-rata bergerak eksponensial dari volume gaya yang melibatkan kerangka waktu yang berbeda (biasanya 34 dan 55). Idenya adalah untuk menunjukkan bagaimana volume yang mengalir melalui sekuritas memengaruhi arah harga jangka panjang dan jangka pendeknya.

Klinger Oscillator

Signal Line

Garis sinyal (moving average 13 periode) digunakan untuk memicu sinyal beli atau jual. Teknik ini sangat mirip dengan sinyal yang dibuat dengan indikator lain seperti moving average convergence divergence (MACD). Meskipun ini adalah sinyal dasar yang dihasilkan oleh indikator ini, penting untuk dicatat bahwa teknik ini dapat menghasilkan banyak sinyal perdagangan yang mungkin tidak seefektif pasar sideways.

Tren Naik

Saat aset berada dalam tren naik secara keseluruhan—seperti saat aset berada di atas rata-rata pergerakan 100 periode dan Klinger di atas nol atau bergerak di atas nol—pedagang dapat membeli saat osilator Klinger bergerak di atas garis sinyal dari bawah.

Klinger mencatat bahwa ketika sebuah saham berada dalam tren naik, dan kemudian turun ke level yang sangat rendah di bawah nol, dan kemudian bergerak di atas garis sinyalnya, ini adalah posisi beli yang menguntungkan untuk diambil.

Tren Turun

Saat aset berada dalam tren turun secara keseluruhan, pedagang bisa menjual atau menjual pendek saat osilator Klinger bergerak di bawah garis sinyal dari atas. Klinger mencatat ini sangat penting ketika indikator telah melihat lonjakan yang tidak seperti biasanya di atas nol.

Garis nol juga digunakan oleh beberapa trader untuk menandai transisi dari tren naik ke tren turun, atau sebaliknya. Sementara sinyal tersebut tidak akan selalu setuju dengan pergerakan harga, pergerakan di atas nol membantu mengkonfirmasi kenaikan harga, sementara penurunan di bawah nol membantu mengkonfirmasi penurunan harga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *