Trend analysis adalah teknik yang digunakan dalam analisis teknis yang mencoba memprediksi pergerakan harga saham di masa depan berdasarkan data tren yang baru-baru ini diamati. Analisis tren didasarkan pada gagasan bahwa apa yang telah terjadi di masa lalu memberi gambaran kepada pedagang tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Ada tiga jenis tren utama: jangka pendek, menengah, dan panjang.
Trend analysis mencoba memprediksi tren, seperti bullish market, dan menunggangi tren itu hingga data menunjukkan pembalikan tren, seperti pasar bull-to-bear. Trend analysis sangat membantu karena bergerak mengikuti tren, dan bukan melawannya, akan menghasilkan keuntungan bagi trader.
Tren adalah arah umum yang diambil pasar selama periode waktu tertentu. Tren bisa naik dan turun, masing-masing berkaitan dengan pasar bullish dan bearish. Meskipun tidak ada jumlah waktu minimum yang ditentukan yang diperlukan agar suatu arah dianggap sebagai tren, semakin lama arah dipertahankan, semakin penting trennya.
Trend analysis adalah proses melihat tren saat ini untuk memprediksi tren masa depan dan dianggap sebagai bentuk analisis komparatif. Ini dapat mencakup upaya untuk menentukan apakah tren pasar saat ini, seperti keuntungan di sektor pasar tertentu. Kemungkinan besar akan berlanjut, serta apakah tren di satu area pasar dapat menghasilkan tren di wilayah lain. Meskipun analisis tren mungkin melibatkan sejumlah besar data, tidak ada jaminan bahwa hasilnya akan benar.
Untuk mulai menganalisis data yang berlaku, perlu ditentukan terlebih dahulu segmen pasar mana yang akan dianalisis.
Setelah sektor dipilih, kinerja umumnya dapat diperiksa. Ini dapat mencakup bagaimana sektor tersebut dipengaruhi oleh kekuatan internal dan eksternal. Misalnya, perubahan dalam industri serupa atau pembuatan peraturan pemerintah baru akan memenuhi syarat sebagai kekuatan yang memengaruhi pasar. Analis kemudian mengambil data ini dan mencoba untuk memprediksi arah pergerakan pasar ke depan.
Ada banyak strategi tren trading yang berbeda menggunakan berbagai indikator teknis:
- Moving Averages: Strategi ini melibatkan masuk ke posisi long ketika moving average jangka pendek melintasi di atas moving aveage jangka panjang, dan memasuki posisi pendek ketika moving average jangka pendek melintasi di bawah moving average jangka panjang.
- Indikator Momentum: Strategi ini melibatkan masuk ke posisi buy ketika sekuritas sedang tren dengan momentum yang kuat dan keluar dari posisi buy ketika sekuritas kehilangan momentum. Seringkali, indeks kekuatan relatif (RSI) digunakan dalam strategi ini.
- Garis Tren & Pola Bagan: Strategi ini melibatkan memasuki posisi buy ketika sekuritas memiliki tren yang lebih tinggi dan menempatkan stop-loss di bawah level dukungan garis tren utama. Jika saham mulai berbalik, posisi keluar untuk mendapatkan keuntungan.
Indikator dapat menyederhanakan informasi harga, serta memberikan sinyal perdagangan tren atau memperingatkan pembalikan. Mereka dapat digunakan pada semua kerangka waktu, dan memiliki variabel yang dapat disesuaikan agar sesuai dengan preferensi spesifik masing-masing pedagang.
Biasanya, disarankan untuk menggabungkan strategi indikator atau membuat pedoman Anda sendiri, sehingga kriteria masuk dan keluar ditetapkan dengan jelas untuk perdagangan. Setiap indikator dapat digunakan dengan lebih banyak cara daripada diuraikan. Jika Anda menyukai sebuah indikator, telitilah lebih lanjut, dan yang terpenting, ujilah sebelum menggunakannya untuk melakukan perdagangan langsung.