Bill Lipschutz adalah foreign exchange market (forex) trader dan co-founder dan direktur manajemen portofolio di Hathersage Capital Management. Dia juga mantan kepala global devisa di Salomon Brothers, dimana ia bekerja dari 1981 hingga 1990.
Bill Lipschutz lahir dan di besarkan Farmingdale, New York. Dia mendapatkan nilai yang bagus di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Salah satu mata pelajaran favoritnya adalah matematika. Lipschutz memiliki minat dalam tenis dan menjadi pemain tenis yang rajin.
Lipschutz kuliah di Cornell University dan memperoleh gelar Sarjana seni rupa dari program desain arsitektural setelah lima tahun belajar. Dia secara bersamaan mendaftar di kelas bisnis dan memperoleh gelar MBA dibidang keuangan pada tahun 1982 dari Johnson School of Management, juga di Cornell University.
Awal Trading
Bill Lipschutz memulai trading saat kuliah di Cornell Univesity pada akhir 1970an. Ia mengubah $12.000 menjadi $250.000. Namun ia kehilangan seluruh saham setelah membuat satu keputusan trading yang buruk, sebuah pelajaran keras tentang manajemen risiko yang ia bawa sepanjang karirnya. Pada tahun 1982, ia mulai bekerja untuk Solomon Brothers sambil meraih gelar MBA.
Lipschutz pindah ke divisi devisa yang baru di bentuk Solomon, pada saat yang sama pasar forex meledak dan sangat populer. Dia langsung sukses, menghasilkan $300.000.000 per tahun untuk perusahaan pada tahun 1985.
Strategi Bill Lipschutz
Ada beberapa catatan strategi Bill Lipschutz yang bisa kita pelajari.
Segera Bangkit Setelah Merugi
Seorang trader biasanya memperoleh keuntungan berturut-turut, lalu percaya diri. Dalam kepercayaannya, dia menggunakan uang yang lebih besar, dengan ceroboh tidak memasang titik stop loss. Saat harga berbalik arah dari apa yang dia rencanakan, semua sudah terlambat, dan kemenganannya yang berturut-turut hilang dalam sekejap.
Seringkali karena godaan ingin untung lebih besar, membuat kita melupakan disiplin yang sudah kita niatkan sebelumnya. Lalu saat semuanya habis, secara psikologis akan menghancurkan semangat. Dan banyak dari pelaku trading yang keluar, kapok tidak ingin trading lagi. Lain dengan Bill Lipschutz, setelah mengalami kerugian, dia melakukan break, mempelajari apa kesalahannya, dan kembali lagi trading dengan lebih hati-hati.
Rasio Untung Rugi 1:3
Bill Lipschutz membuat aturan sendiri bahwa setiap dolar yang dia gunakan, punya target kembalian 3 dolar. Hal ini mempengaruhi cara dia set stop loss dan take profit. Dan itu semua dia lakukan secara konsisten setiap kali mengambil posisi dalam perdagangan.
Tidak perlu Terus Menerus Berdagang
Trader pemula seringkali memelototi chart selama berjam-jam. Bahkan kadang gelisah jika meninggalkan layar. Jangan-jangan harga naik pesat? Atau turun drastis? Menurut Bill Lipschutz ini tidak perlu. Memperhatikan momentum masuk, lalu menetapkan titik stop loss dan take profit secara konsisten bisa dilakukan dan tetap menguntungkan. Tentu saja menentukan momentum masuk, perlu keahlian dan jam terbang.
Intinya, tidak perlu setiap saat di depan layar, baik dalam posisi bid maupun tidak. Yang penting disiplin tadi. Momentum titik masuk, titik stop loss dan take profit. Tidak perlu mengubah batas take profit atau stop loss setelah masuk. Selalu ingat itu.
Kerja Keras dan Terus Belajar
Dalam perdagangan forex, tidak ada skema kaya dalam sekejap. Semuanya perlu kerja keras dan kesabaran. Rasio 1:3 adalah salah satu bentuk disiplin bahwa untuk 1 dolar yang Anda gunakan, cukup dengan perolehan 3 dolar. Bayangan untuk memperoleh untung yang lebih besar, seringkali malah menjadi bumerang.
Dan terus belajar adalah investasi terbaik. Trading forex (dan bahkan kripto) adalah perdagangan dengan tingkat resiko tinggi. Bahkan ada yang menyebut 70% orang gagal saat trading di Forex. Hanya 30% yang bertahan. Dan bekalnya adalah ilmu analisa fundamental dan analisa teknikal.