Simple moving average (SMA) adalah menghitung rata-rata kisaran harga yang dipilih, biasanya harga penutupan, dengan jumlah periode dalam kisaran tersebut.
Simple moving average (SMA) adalah rata-rata pergerakan aritmatika yang dihitung dengan menambahkan harga terkini dan kemudian membagi angka tersebut dengan jumlah periode waktu dalam rata-rata perhitungan. Misalnya, seseorang dapat menambahkan harga penutupan sekuritas untuk beberapa periode waktu dan kemudian membagi total ini dengan jumlah periode yang sama. Rata-rata jangka pendek merespon dengan cepat terhadap perubahan harga sekuritas yang mendasarinya, sementara rata-rata jangka panjang bereaksi lebih lambat. Ada jenis rata-rata bergerak lainnya, termasuk exponential moving average (EMA) dan weighted moving average (WMA).
Simple moving average dapat disesuaikan karena dapat dihitung untuk jumlah periode waktu yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan menambahkan harga penutupan keamanan untuk beberapa periode waktu dan kemudian membagi total ini dengan jumlah periode waktu, yang memberikan harga rata-rata keamanan selama periode waktu tersebut.
Simple moving average menghaluskan volatilitas dan membuatnya lebih mudah untuk melihat tren harga suatu sekuritas. Jika rata-rata pergerakan sederhana mengarah ke atas, ini berarti harga sekuritas meningkat. Jika mengarah ke bawah, berarti harga sekuritas tersebut sedang turun. Semakin lama jangka waktu rata-rata bergerak, semakin halus rata-rata pergerakan sederhana. Rata-rata pergerakan jangka pendek lebih fluktuatif, tetapi pembacaannya lebih dekat dengan data sumber.
Pola Trading Populer
Dua pola trading populer yang menggunakan simple moving average termasuk death cross dan golden cross. Death cross terjadi ketika SMA 50-hari melintasi di bawah SMA 200-hari. Ini dianggap sebagai sinyal bearish, menunjukkan bahwa kerugian lebih lanjut akan terjadi. Golden cross terjadi ketika SMA jangka pendek menembus di atas SMA jangka panjang. Diperkuat oleh volume perdagangan yang tinggi, ini bisa menandakan keuntungan lebih lanjut akan datang.
Simple Moving Average vs. Exponential Moving Average
Perbedaan utama antara Exponential Moving Average (EMA) dan Simple Moving Average (SMA) adalah sensitivitas yang ditunjukkan masing-masing terhadap perubahan data yang digunakan dalam perhitungannya. Lebih khusus lagi, EMA memberikan bobot yang lebih tinggi untuk harga terkini, sedangkan SMA memberikan bobot yang sama untuk semua nilai.
Kedua rata-rata serupa karena ditafsirkan dengan cara yang sama dan keduanya biasa digunakan oleh pedagang teknis untuk memperlancar fluktuasi harga. Karena EMA menempatkan bobot yang lebih tinggi pada data terbaru daripada data lama, mereka lebih reaktif terhadap perubahan harga terbaru daripada SMA, yang membuat hasil dari EMA lebih tepat waktu dan menjelaskan mengapa EMA adalah rata-rata pilihan di antara banyak trader.
Bagaimana Simple Moving Averages (SMA) Digunakan dalam Analisis Teknis?
Trader menggunakan Simple Moving Average (SMA) untuk memetakan lintasan jangka panjang dari suatu saham atau sekuritas lainnya, sambil mengabaikan kebisingan pergerakan harga sehari-hari. Hal ini memungkinkan pedagang untuk membandingkan tren jangka menengah dan panjang dalam jangka waktu yang lebih luas. Misalnya, jika SMA 200-hari suatu sekuritas turun di bawah SMA 50-harinya, ini biasanya ditafsirkan sebagai pola persilangan kematian bearish dan sinyal penurunan lebih lanjut. Pola sebaliknya, golden cross, mengindikasikan potensi reli pasar.